NAMA: SUCI
RAMADANI
NIM : 1304792
KONSEP DASAR PEMBELAJARAN BERBASIS
WEB
Pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan
pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan
kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta
didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah
proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Web adalah sebuah penyebaran informasi melalui internet. Sebenarnya antara www (world wide web) dan web adalah sama karena kebanyakan orang menyingkat www menjadi web saja. Web merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari dunia internet. Melalui web, setiap pemakai internet bisa mengakses informasi-informasi di situs web yang tidak hanya berupa teks, tetapi juga dapat berupa gambar, suara, film, animasi, dll. Sebenarnya, web merupakan kumpulan-kumpulan dokumen yang banyak tersebar di beberapa komputer server yang berada di seluruh penjuru dunia dan trehubung menjadi satu jaringan melalui jaringan yang disebut internet.
Web adalah sebuah penyebaran informasi melalui internet. Sebenarnya antara www (world wide web) dan web adalah sama karena kebanyakan orang menyingkat www menjadi web saja. Web merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari dunia internet. Melalui web, setiap pemakai internet bisa mengakses informasi-informasi di situs web yang tidak hanya berupa teks, tetapi juga dapat berupa gambar, suara, film, animasi, dll. Sebenarnya, web merupakan kumpulan-kumpulan dokumen yang banyak tersebar di beberapa komputer server yang berada di seluruh penjuru dunia dan trehubung menjadi satu jaringan melalui jaringan yang disebut internet.
Dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu
pesat, maka saat ini sudah dimungkinkan dan banyak diterapkan proses belajar
jarak jauh dengan menggunakan internet untuk menghubungkan peserta didik
dan guru, melihat jadwal kuliah,
mengirimkan berkas tugas perkuliahan, melihat nilai, konsultasi, dan bahkan
melakukan diskusi.
Pembelajaran
berbasis web adalah proses belajar mengajar yang dilakukan dengan memanfaatkan
jaringan internet, sehingga sering disebut juga dengan e-learning. Internet
merupakan jaringan yang terdiri atas ribuan bahkan jutaan komputer, termasuk di
dalamnya jaringan lokal, yang terhubungkan melalui saluran (satelit, telepon,
kabel) dan jangkauanya mencakup seluruh
dunia. Internet memiliki banyak fasilitas yang dapat digunakan dalam berbagai
bidang, termasuk dalam kegiatan pendidikan. Fasilitas tersebut antara lain:
e-mail, Telnet, Internet Relay Chat, Newsgroup, Mailing List (Milis), File
Transfer Protocol (FTP), atau World Wide Web (WWW).Pengajaran berbasis web
(WBI) sebagai program pengajaran berbasis hypermedia yang memanfaatkan atribut dan sumber daya
World Wide Web (Web) untuk menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif. Konvensi internasional, menyatakan
bahwa e-learning merujuk pada penggunaan berbagai proses dan aplikasi
elektronik untuk pembelajaran, termasuk di dalamnya adalah CBT, WBI, CD, dan
lain-lain.
Sedangkan
pembelajaran berbasis web diartikan sebagai pembelajaran melalui internet,
intranet, dan halaman web saja. Web based learning dapat diartikan juga
sebagai pemanfaatan web/internet untuk pembelajaran. Pemanfaatan itu
dapat berupa sumber bahan ajar maupun media pembelajaran. Pada perkembangannya
web based learning ini sering disebut elearning (lihat di wikipedia, web based
learning di-direct ke E-learning), meskipun ada yang menyebutkan elearning ini
adalah electronic learning bukan internet learning.
Elearning ini, berdasarkan waktu, terbagi
menjadi dua jenis yaitu synchronous dan asynchronous. Synchronousberarti pada
waktu yang sama interaksi terjadi antara guru dan murid melalui web.
Implementasi synchronousini adalah
virtual classroom. Sedangkan asynchronous memberikan keleluasaan kepada murid
untuk belajar kapan pun tanpa harus secara langsung pada waktu yang sama
berinteraksi dengan guru. Metode asynchronous dapat berupa embedded learning,
course, dan discussion groups
1.
Metode Pembelajaran Berbasis Web
Definisi tersebut menyatakan bahwa e-learning
merupakan proses dan kegiatan penerapan pembelajaran berbasis web (web-based
learning), pembelajaran berbasis komputer (computer based learning),
kelas virtual (virtual classrooms), dan atau kelas digital (digital
classrooms). Materi-materi dalam kegiatan pembelajaran elektronik tersebut
kebanyakan dihantarkan melalui media internet, intranet, tape video atau audio,
penyiaran melalui satelit, televisi interaktif serta CD-Rom. Definisi ini juga
menyatakan bahwa definisi dari e-learning itu bisa bervariasi tergantug
dari penyelanggara kegiatan e-learning tersebut dan bagaimana cara
penggunaannya, termasuk juga apa tujuan penggunaannya.
Definisi ini juga menyiratkan
simpulan yang menyatakan bahwa e-leraning pada dasarnya adalah
pengaplikasian kegiatan komunikasi pendidikan dan pelatihan secara elektronik.
E-leraning tidak sama
dengan pemebelajaran konvensional.
E-learning memiliki
karakteristik-karakteristik sebagai berikut :
- Interactivity (Interaktivitas); tersedianya jalur komunikasi yang lebih banyak, baik secara langsung (synchronous), seperti chatting atau messenger atau tidak langsung (asynchronous), seperti forum, mailing list atau buku tamu.
- Independency (Kemandirian); flesibilitas dalam aspek penyediaan waktu, tempat, pengajar dan bahan ajar. Hal ini menyebabkan pembelajaran lebih terpusat kepada siswa (student-centered learning).
- Accessibility (aksesibilitas); sumber-sumber belajar jadi lebih mudah diakses melalui pendistribusian di jaringan internet dengan akses yang lebih luas daripada pendistribusian sumber belajar pada pembelajaran konvensional.
- Enrichment (Pengayaan); kegiatan pembelajaran, presentasi materi kuliah dan materi pelatihan sebagai pengayaan, memungkinkan penggunaan perangkat teknologi informan seperti video streaming, simulasi dan animasi.
2.
Manfaat Dan Fungsi Pembelajaran
Berbasis Web
1.
Mengembangkan dan
memperkaya materi pelajaran.
Dengan memanfaatkan media internet,
muatan materi pelajaran yang disampaikan guru tidak hanya terpaku pada buku
sumber/buku pegangan yang ada, bahkan terhadap tuntutan kurikulum yang mungkin
memasung kreativitas guru dalam mengembangkan materi pelajaran untuk memperkaya
wawasan pengetahuan siswanya. Hal ini dimungkinkan karena kurikulum dibuat
sebagai standar pencapaian yang disesuaikan dengan kemampuan rata-rata peserta
didik serta jangkauan sasarannya yang lebih berorientasi pada kebutuhan peserta
didik secara nasional sehingga perlu ditetapkannya kurikulum yang berisi materi
yang berstandar nasional. Melalui internet, guru bisa mencari materi pelajaran
dalam bentuk tulisan, gambar, audio, maupun audio visual untuk memperkaya
kompetensi siswanya jika mereka telah mencapai kompetensi dasar yang
ditargetkan pada kurikulum. Bahkan melalui situs tertentu guru dapat melakukan
kegiatan berbagi file/dokumen materi pelajaran. Melalui kegiatan tersebut guru
dapat mendownload file materi pelajaran yang telah dibuat orang lain, di satu
sisi guru pun dapat mempublikasikan hasil karyanya.
2.
Sarana belajar online.
Dengan fungsinya ini guru bisa memanfaatkan
sarana internet untuk kegiatan berikut:
a.
Membuat bahan
presentasi materi pelajaran atau soal latihan yang diharapkan dipelajari siswa.
Kemudian materi soal latihan tersebut diupload di blog guru atau website
sekolah. Dengan demikian siswa dapat mempelajari materi pelajaran atau soal
latihan tersebut di tempat terpisah (di rumah); sehingga memungkinkan
terjadinya kegiatan pembelajaran tanpa tatap muka. Dengan ini maka kegiatan
belajar mengajar siswa dan guru tidak terbatas oleh tempat dan waktu, karena
siswa dapat mempelajari materi tersebut kapan dan dimana saja.
b.
Mengarahkan siswa untuk
mengunjungi situs tertentu yang menurut guru situs tersebut layak dikunjungi
oleh siswa karena terdapat materi yang berkaitan dengan materi yang sedang
diajarkan guru di kelas. Tapi tentu sebelumnya guru harus mengetahui dan
memahami lebih dalam mengenai situs tersebut, terutama kaitannya dengan
kompetensi yang diharapkan dikuasai oleh siswa. Selanjutnya, pada blog guru
atau website sekolah guru tinggal membuat link terhadap situs yang dimaksud.
c.
Memberikan tugas atau
pekerjaan rumah (PR). Dengan memanfaatkan internet sebagai sarana untuk
memberikan tugas kepada siswa, maka terjadi fleksibilitas bagi guru untuk
mengoreksi sekaligus memberikan feed back pada hasil pekerjaan siswa dan
fleksibilitas bagi siswa sendiri dalam mengerjakan tugas-tugas tersebut.
d.
Melaksanakan
pembelajaran proyek yang berbasis internet. Sebagaimana dimaklumi bahwa
Pembelajaran Berbasis Proyek atau Project Based Learning (PBL) adalah salah
satu metode pembelajaran yang menggali potensi siswa untuk mencari dan
menemukan sendiri konsep-konsep materi pelajaran; sehingga diharapkan dengan
PBL tersebut pemahaman siswa akan materi pelajaran lebih mendalam dan optimal. Kegiatan
belajar proyek (PBL) terutama dilakukan untuk materi pelajaran yang baru dan
cakupannya cukup luas, sehingga dituntut adanya kerjasama siswa dalam kelompok
untuk melaksanakannya. Jika kegiatan PBL ini dapat dilaksanakan dengan baik
maka tidak hanya penguasaan konsep materi yang didapat oleh siswa, tetapi
berbagai keterampilan lain dapat dioptimalkan; seperti kerjasama team
(teamwork), berfikir kritis (critical thinking), kemampuan berkomunikasi
(communication), kreativitas (creativity), dll. Keterampilan-keterampilan
tersebut tidak diajarkan sebagai bagian dari materi yang ada pada kurikulum
sekolah, tetapi dengan melakukan kegiatan PBL maka secara otomatis siswa akan
menguasainya.
3.
Sarana komunikasi
antara sekolah dengan orang tua.
Dengan memanfaatkan internet; sekolah
bisa menyampaikan berbagai informasi yang perlu diketahui oleh orang tua atau
bahkan khalayak yang lebih luas. Informasi yang disampaikan lewat media
internet tentunya memiliki berbagai kelebihan dibandingkan informasi yang disampaikan
secara konvensional melalui surat tertulis.
Selanjutnya, sarana internet juga bisa
digunakan oleh orang tua untuk memberikan informasi atau kontribusi pemikiran
bagi sekolah.
Di zaman modern yang memungkinkan orang
melakukan komunikasi tanpa batas ini, sepertinya sesuatu hal yang naïf sekali
jika sekolah menutup diri terhadap segala masukan yang datangnya dari orang tua
siswa. Bagaimana tidak; orang tua siswa adalah sebagai mitra sekolah dalam
memajukan pendidikan siswa. Orang tua siswa yang kalau dilihat dari segi latar
belakang pendidikannya memiliki disiplin ilmu yang beraneka ragam; tentunya
punya sudut pandang dan wawasan keilmuan berbeda sehingga dapat dimanfaatkan
berbagai masukannya dalam kontribusinya terhadap kemajuan pendidikan khususnya
sekolah sebagai lembaga pendidikan.
3.
Kelebihan Dan Kelemahan Pembelajaran
Berbasis Web
Kelebihan Pembelajaran Berbasis WEB
- Memungkinkan setiap orang dimanapun, kapanpun, untuk mempelajari apapun.
- Pebelajar dapat belajar sesuai dengan karaktristik dan langkahnya dirinya sendiri karen apembelajaran berbasis web membuat pembela-jaran menjadi bersifat individual.
- Kemampuan untuk membuat tautan (link), sehingga pebelajar dapat mengakses informasi dari berbagai sumber, baik di dalam maupun luar lingkungan belajar.
- Sangat potensial sebagai sumber belajar bagi pebelajar yang tidak memiliki cukup waktu untuk belajar.
- Dapat mendorong pebelajar lebih aktif dan mandiri di dalam belajar.
- Menyediakan sumber belajar tambahan yang dapat digunakan untuk memperkaya materi pemeblajaran.
- Menyediakan mesin pencari yang dapat digunakan untuk mencari informasi yang mereka butuhkan.
- Isi materi pelajaran dapat di-update dengan mudah.
Kekurangan Pembelajaran Berbasis WEB
- Keberhasilan pembelajaran berbasis web tergantung paa kemandirian dan motivasi pembelajar.
- Akses untuk mengikuti pembelajaran dengan menggunakan web seringkali menjadi masalah bagi pembelajar.
- Pembelajar dapat cepat merasa bosan dan jenuh jika mereka tidak dapat mengakses informasi, dikarenakan tidak terdapat peralatan yang memadai dan bandwidth yang cukup.
- Dibutuhkannya panduan bagi pembelajar untuk mencari informasi yang elevan, karena informasi yang terdapat di dalam web sangat beragam.
- Dengan menggunakan pembelajaran berbasis web, pembelajar terkadang merasa terisolasi, terutama jika terdapat keterbatasan dalam fasilitas komunikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar