HAKIKAT TEKNOLOGI INFORMASI
NAMA :
SUCI RAMADANI
NIM : 1304792
1.
Hakikat Informasi
a.
Pengertian Informasi
Berbicara mengenai informasi, tidak dapat dipisahkan dengan
yang namanya data. Untuk itu, sebelum memahami konsep informasi dalam hal ini
akan dibahas sepintas tentang data. Menurut Susanto (2002) data adalah fakta
atau apapun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi.
Data dapat berupa bahan untuk diskusi, pengambilan keputusan, perhitungan, atau
pengukuran. Saat ini data tidak harus selalu dalam bentuk kumpulan huruf-huruf
dalam bentuk kata atau kalimat, tetapi dapat juga dalam bentuk suara, gambar
diam dan bergerak, baik dalam bentuk dua atau tiga dimensi. Bahkan sekarang
mulai banyak berkembang data virtual/maya yang merupakan hasil rekayasa
komputer. Jelasnya menurut Siagian (2002) data merupakan bahan ”mentah”.
Sebagai bahan mentah, data merupakan input yang setelah diolah berubah
bentuknya menjadi output yang disebut informasi.
Setelah Anda mengenal sepintas tentang data, maka marilah
kita bicarakan apa yang dimaksud dengan informasi. Menurut Susanto (2002)
informasi merupakan hasil dari pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil
dari pengolahan tersebut dapat menjadi informasi. Hasil pengolahan data yang
tidak memberikan makna atau arti serta tidak bermanfaat bagi seseorang bukanlah
merupakan informasi bagi orang tersebut. Dari uraian tentang informasi ada tiga
hal penting yang harus di perhatikan, di antaranya :
§ Informasi
merupakan hasil pengolahan data
§ Memberikan
makna
§ Berguna
atau bermanfaat.
Selain
dari pengertian informasi tersebut Mc. Leod (Susanto, 2002) mengemukakan bahwa
suatu informasi yang berkualitas harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
§ Akurat, artinya informasi mencerminkan
keadaan yang sebenarnya. Pengujian terhadap hal ini biasanya dilakukan melalui
pengujian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang berbeda-beda dan
apabila hasil pengujian tersebut menghasilkan hasil yang sama, maka dianggap
data tersebut akurat.
§ Tepat
waktu artinya informasi itu harus
tersedia atau ada pada saat informasi tersebut diperlukan, tidak besok atau
tidak beberapa jam lagi.
§ Relevan
artinya informasi yang diberikan
harus sesuai dengan yang dibutuhkan. Kalau kebutuhan informasi ini untuk suatu
organisasi maka informasi tersebut harus sesuai dengan kebutuhan informasi
diberbagai tingkatan dan bagian yang ada dalam organisasi tersebut.
§ Lengkap
artinya informasi harus diberikan
secara lengkap.
b.
Hubungan Data dan Informasi
Setelah mengenal pengertian data dan informasi, yang harus
menjadi pertanyaan Anda adalah bagaimana hubungan data dan informasi. Untuk
menghasilkan suatu informasi, kita terlebih dahulu harus tahu informasi apa
yang diperlukan, selanjutnya kita harus tahu bagaimana mengolah suatu data
menjadi informasi. Masalah inilah yang paling penting untuk disadari bahwa
menentukan kebutuhan informasi apa yang harus disajikan bukan pekerjaan yang
gampang. Apabila informasi yang diperlukan sudah ditentukan dengan baik dan
tidak ada masalah dibidang pengolahan maka selanjutnya kita baru menentukan
data apa yang harus disediakan.
Melihat masalah tersebut, tidak berbeda halnya apabila kita
mau masak. Apakah kalau kita mau membuat atau memasak kita menyiapkan terlebih
dahulu bahannya tanpa tahu bagaimana cara memasaknya dan mau memasak apa? Atau
sebaliknya? Kita harus tahu dulu bagaimana cara memasak dan masakan apa yang
kita inginkan saat ini, baru dicari bahannya. Cara yang terakhir inilah yang
benar, demikian pula dalam menghasilkan informasi. Kita harus tahu terlebih
dahulu informasi apa yang dibutuhkan, selanjutnya kita harus tahu bagaimana
mengolah suatu data menjadi informasi. Pengertian bahwa informasi merupakan
hasil pengolahan data melahirkan pemikiran lain. Maksudnya apakah suatu proses
pengolahan data hanya terjadi satu kali? Bagaimana kalau setelah diproses,
diproses lagi? Apakah informasi hasil pengolahan yang diolah kembali tetap
merupakan informasi atau menjadi data? Gambar berikut ini, dapat memperjelas
bagaimana hubungan antara data dan informasi.
menurut Nasution (2001) informasi merupakan sesuatu yang
lebih sementara (transitory) daripada pengetahuan. Informasi memiliki nilai
pada seseorang, seperti informasi harga saham, headline berita, balance bank,
atau info di mana membeli sepatu yang bagus, semua hal itu bersifat sementara
(momentary) dan bukan berarti abstrak. Informasi dapat menyumbang untuk
pengetahuan dalam arti digunakan untuk mendukung atau menolak suatu teori.
Informasi menurut Koswara (1998) tidak pernah ada informasi
yang bersifat ”netral”. Suatu informasi selalu diciptakan berkaitan dengan
konteks pola pikir tertentu untuk melayani kebutuhan-kebutuhan, baik yang
bersifat nasional, organisasi, maupun kebutuhan personal atau pribadi.
Informasi tidak dapat dikatakan baik atau buruk. Penilaian seperti itu hanya
dibuat oleh pemakai informasi yang banyak bergantung pada pengetahuan dan pola
pandang masing-masing. Untuk itu, maka kita harus memiliki pengetahuan yang
memadai tentang ragam sumber informasi. Pemahaman akan keragaman informasi
tersebut akan membantu kita dalam mengakomodasi, menganalisis, dan
mendiseminasi informasi lebih lanjut. Apabila hal itu tidak tampak pada diri
kita, tidak mustahil dapat menimbulkan kebingungan dan kesalahan perlakuan
terhadap informasi yang sampai pada user.
B.
Hakikat Teknologi Informasi
Sebelum Anda mengenal lebih jauh tentang teknologi
informasi, sebaiknya memahami terlebih dahulu pengertian teknologi. Mengingat
kebanyakan orang berpikir bahwa ”teknologi” hanya yang berkaitan dengan mesin
atau alat-alat elektronik. Oleh karena itu, berikut ini akan dikemukakan
pengertian dasar teknologi. Menurut Nasution (1995) istilah teknologi berasal
dari bahasa Yunani yaitu technologia yang menurut Webster Dictionary
berarti systematic treatment atau penanganan sesuatu secara sistematis,
sedangkan techne sebagai dasar kata teknologi bararti art, skill,
science atau keahlian, keterampilan, ilmu. Sejalan dengan pengertian
tersebut, Salisbury (1996) mengemukakan bahwa kata teknologi, sebagaimana
digunakan oleh para ilmuwan dan para filosofis ilmu pengetahuan menunjuk kepada
cara di mana kita menggunakan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah
praktis. Ini mungkin tidak termasuk mesin dalam teknologi, tetapi dalam hal ini
selalu menerapkan ilmu pengetahuan. Dengan demikian, teknologi dalam istilah
yang benar, menunjuk kepada segala upaya untuk memecahkan masalah-masalah
manusia. Itu berarti suatu cara untuk mengatur orang, peristiwa-peristiwa, dan
mesin dengan menggunakan pengetahuan dan membuktikan alat-alat, prosedur, dan
teknik.
Mengacu kepada pemahaman Anda tentang informasi dan
pengertian teknologi sebagaimana telah dikemukakan di atas, maka yang harus
menjadi pertanyaan Anda adalah apakah yang dimaksud dengan teknologi informasi.
Secara sederhana ”teknologi informasi” dapat dikatakan sebagai ilmu yang
diperlukan untuk mengolah informasi agar informasi tersebut dapat dicari dengan
mudah dan akurat. Isi dari ilmu tersebut dapat berupa prosedur, cara-cara dan
teknik-teknik untuk menumpulkan, menyimpan, mengolah atau menelusuri informasi
secara efisien dan efektif.
Fungsi TIK dalam Pembelajaran atau Pendidikan luar Sekolah
1. TIK berfungsi sebagai gudang ilmu pengetahuan, dapat berupa
referensi berbagai ilmu pengetahuan yang tersedia dan dapat diakses melalui
fasilitas TIK, pengelolaan pengetahuan, jaringan pakar, jaringan antara
institusi pendidikan, dll.
2. Fungsi TIK sebagai alat bantu pembelajaran dapat berupa alat
bantu mengajar bagi guru, alat bantu belajar bagi siswa, serta alat bantu
interaksi antara guru dengan siswa.
3. Fungsi TIK sebagai fasilitas pendidikan di sekolah dapat berupa
pojok internet, perpustakaan digital, kelas virtual, lab multimedia, papan
elektronik, dll.
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DALAM
KEGIATAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN LUAR
SEKOLAH
1. Umum
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Departemen Pendidikan
Amerika Serikat pada tahun 1999, dikemukakan bahwa relatif kecil prosentase
jumlah guru (20%) yang menyampaikan bahwa mereka mempersiapkan diri secara baik
untuk mengintegrasikan TIK ke dalam pembelajaran di kelas. Sebagai contoh,
seorang guru mengatakan “Saya menggunakan komputer di kelas sebagai upaya
pengayaan terhadap topik materi yang telah dibahas”, “Para siswa menggunakan
internet untuk mendapatkan berbagai informasi yang perlu bagi laporan mereka”,
“Saya menggunakan powerpoint untuk mempersiapkan semua presentasi saya di dalam
kelas” (US Department of Education, 1999).
Pertama-tama, tentukan dulu tujuan
pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran di kelas, yang tentunya haruslah
mengacu pada tujuan pendidikan/pembelajaran yang bersifat khusus! Apakah TIK
dimanfaatkan untuk mendukung inkuiri, meningkatkan komunikasi, memperluas akses
ke berbagai sumber, membimbing siswa untuk menganalisis dan memvisualisasikan
data, memungkinkan dilakukannya pengembangan produk, atau mendorong
pengungkapan gagasan? Kedua, pilihlah jenis TIK yang sesuai dengan kebutuhan
dan dilanjutkan dengan pengembangan kurikulum.
Kembangkanlah suatu rencana untuk mengevaluasi pekerjaan siswa dan
juga penilaian dampak dari pemanfaatan teknologi.
Pengembangan kemampuan profesional guru yang sesuai dengan
perkembangan tuntutan/ kebutuhan adalah penting untuk dilaksanakan secara
berkesinambungan. Dengan demikian, ada kesempatan bagi guru untuk belajar,
tidak hanya yang terkait dengan cara-cara pemanfaatan TIK baru tetapi juga
tentang cara-cara menyajikan materi pembelajaran yang bermakna, dan berbagai
kegiatan lainnya yang terkait dengan pemanfaatan TIK dalam kegiatan
pembelajaran di kelas. Tetapi pelatihan guru haruslah lebih dari sekedar cara
memanfaatkan TIK (termasuk komputer), tetapi sampai pada strategi pembelajaran
yang dibutuhkan untuk (infuse) keterampilan teknologis ke dalam proses belajar”
(Sulla, 1999).
2. Khusus
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan, sebagai seorang guru atau instruktur
pelatihan tentunya ANDA akan melakukan serangkaian kegiatan, seperti:
merancang/mengemas materi pelajaran,
mempersiapkan strategi pembelajaran,
mempersiapkan lembar kerja siswa, dan
mempersiapkan lembar penilaian hasil belajar siswa.
b. Pelaksanaan Pemanfaatan
TIK dalam Kegiatan Pembelajaran
Pada tahap pelaksanaan pemanfaatan TIK dalam kegiatan
pembelajaran, seorang guru haruslah benar-benar yakin bahwa fasilitas TIK yang
akan dimanfaatkannya dalam keadaan berfungsi baik. Artinya, guru harus
melakukan tes terhadap fasilitas TIK sebelum digunakan dalam kegiatan
pembelajaran. Hanya dengan cara yang demikian ini diharapkan bahwa kegiatan
pembelajaran melalui pemanfaatan fasilitas TIK akan dapat berjalan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar